Jakarta, Menurut sebuah survei terbaru bertajuk Stress in America, orang-orang berusia 18-33 tahun dilaporkan memiliki kadar stres rata-rata lebih tinggi daripada generasi yang lebih tua. Bahkan generasi yang disebut sebagai generasi Milenia ini juga dikatakan tak memiliki kepercayaan diri sebesar generasi tua, terutama dalam mengatasi stres yang dialaminya.
Namun survei yang digelar oleh American Psychological Association dan melibatkan 2.020 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas ini juga menemukan bahwa orang dewasa dengan usia termuda dalam survei inilah yang paling banyak mengalami kecemasan.
Secara rinci, generasi Milenia (berusia antara 18-33 tahun) rata-rata memiliki level stres 5,4 dari skala 1-10 (1 menunjukkan 'sedikit atau tak merasakan stres sama sekali' dan 10 menunjukkan 'stres yang sangat tinggi'), padahal secara nasional, rata-rata skala stresnya hanyalah 4,9.
Selain itu, 39 persen generasi Milenia mengaku level stres mereka juga meningkat dalam setahun belakangan, padahal peningkatan stres hanya dirasakan 36 persen Generation X (28-45 tahun), 33 persen Baby Boomers (46-64 tahun) dan 29 persen generasi berusia 67 tahun ke atas.
Seperti dikutip dari NY Daily News, Sabtu (9/2/2013), sumber stres terbesar pada generasi Milenia adalah stres di tempat kerja, urusan uang dan stabilitas pekerjaan.
Parahnya, generasi Milenia juga dilaporkan makin tertekan dengan kondisinya karena hampir separuh partisipan merasa tak begitu yakin mampu mengelola kecemasan yang dialaminya.
Bahkan lebih dari separuh partisipan mengaku kekhawatirannya itu membuatnya terjaga di malam hari sedikitnya satu kali dalam sebulan, padahal Generation X yang mengalaminya hanyalah sebanyak 48 persen, Baby Boomers 37 persen dan generasi berusia 67 tahun ke atas 25 persen.
Namun sama halnya dengan generasi yang lebih tua, sebagian besar generasi Milenia sepakat tentang pentingnya mendiskusikan gejala-gejala stres yang dialaminya dengan dokter. Tapi hanya 23 persen generasi Milenia yang yakin bahwa sistem kesehatan yang ada memberikan dukungan yang sangat besar pada kondisi mereka.
Uniknya hanya 17 persen partisipan yang memberikan nilai sangat tinggi pada dokter-dokter mereka membantu memanajemen stres yang mereka alami.
Sumber: http://health.detik.com/read/2013/02/09/120108/2165528/763/pemuda-as-kurang-pd-lebih-stres-daripada-generasi-yang-lebih-tua