Penelitian: IQ Perempuan Lebih Tinggi Dibandingkan IQ Laki-Laki
Namun, menurut penelitian terbaru menunjukkan, selisih IQ perempuan dan laki-laki semakin berkurang beberapa tahun belakangan. Seperti diberitakan situs The Telegraph Senin (16/7), ahli penguji IQ kenamaan dunia, James Flynn, mempublikasikan temuan menarik mengenai tingkat kecerdasan antara kaum hawa dan adam.
Menurut Flynn, IQ perempuan saat ini lebih tinggi ketimbang laki-laki. Mengapa demikian? Sederhana saja, perempuan mampu melakukan banyak hal atau multitasking.
Sebuah teori mencoba menjelaskan bahwa fenomena itu, yakni hasil tuntutan dalam keluarga dan membangun karir. Sehingga, perempuan semakin cerdas. Ada juga yang mencoba menjelaskan bahwa perempuan selama ini memang berpotensi memiliki skor kecerdasan yang tinggi. Hanya saja, baru sekarang ini disadari.
"Kompleksitas dunia modern membuat otak kita beradaptasi dan meningkatkan IQ kita. Efek penuh modernitas pada perempuan sangat berkembang. Mereka memiliki potensi kecerdasan sedikit lebih tinggi daripada lelaki " ungkap Flynn yang juga profesor Emeritus studi politik di University of Otago di Dunedin, Selandia Baru.
Dalam 100 tahun terakhir, kata Flynn, IQ perempuan memang tertinggal sekitar 5 poin dibandingkan laki-laki. Tapi, kini jurang tersebut terhapus dan perempuan memimpin di depan. Maka, temuan ini memutarbalikkan `pertempuran` gender yang kerap menempatkan laki-laki sebagai pemimpin dalam uji IQ.
“Ketika dunia menjadi lebih kompleks dan hidup di dalamnya menuntut lebih banyak pemikiran abstrak, sehingga orang beradaptasi,” imbuhnya.
Peneliti menyusun tes IQ baru dari negara-negara di Eropa Barat dari Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Argentina dan Estonia. Di Australia, IQ lelaki dan perempuan hampir identik, sedangkan di Selandia Baru, Estonia dan Argentina, perempuan sedikit lebih tinggi dari lelaki. Pengujian juga menunjukkan IQ bukan genetik dan dapat ditingkatkan.
Flynn akan mempublikasikan temuannya dalam sebuah buku baru, namun lebih banyak data yang diperlukan untuk menjelaskan tren tersebut karena tes secara konsisten menunjukkan perbedaan antara gender dan ras.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kesenjangan antara lelaki dan perempuan telah menjadi tidak signifikan di negara-negara Barat. Tapi, Fynn mengatakan mesti lebih banyak data yang dibutuhkan untuk menjelaskan tren tersebut.